Makna Ruang pada Hunian Tradisional di Desa Rende Kabupaten Sumba Timur

Authors

  • Jessica Vanessa Kwentino Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra, Surabaya

:

https://doi.org/10.9744/interior.13.1.34-40

Keywords:

ruang, hunian, kosmologi, tradisional.

Abstract

Masyarakat  Sumba  Timur  memiliki  hunian tradisional yang kaya akan makna. Hal ini ditegaskan dengan banyaknya peninggalan- peninggalan  fisik  berupa  hunian  tradisional  dan  rumah  tradisional  maupun  peninggalan-peninggalan  non-fisik  seperti  kepercayaan dan  ritual  yang  diturunkan  turun-temurun  dan  menjadikan  hunian  tradisional  di  Rende  memiliki  kekayaan  makna  ruang  yang  luar biasa. Penelitian ini akan menggali makna ruang pada huniannya berdasarkan kepada prinsip dualism dari  Fu Yi Tuan sebagai acuan. Dengan metode deskriptip kualitatif, penelitian ini diharapkan mampu mengungkap makna ruang terebut. Cara pandang primordial masyarakat Sumba Timur, khususnya pada hunian tradisional di Desa Rende, mempunyai kemiripan dengan cara pandang primodial masyarakat ladang yang kemudian  memberi pengaruh pada makna ruang yang tercermin melalui pola pembagian, penempatan dan arti ruang yang ada pada hunian tradisional maupun pada rumah tradsionalnya.

References

Koentjaraningrat, (1974: 5-8), Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT.Gramedia.

Sumardjo, Jakob, (2006), Estetika Paradoks. Bandung: Sunan Ambu Press.

Forth, G. L, Rindi, (1981): A Ethnographical Study of a Traditional Domain in East Sumba. Netherlands: Martinus Nijhoff.

M. L. Kusumawati., dkk, (2007), Jejak Megalitik Arsitektur Tradisional Sumba. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tuan, Y.-F., (2011), Space and Place: The Perspective of Experience. Minneapolis: University of Minnesota Press.

Tulistyantoro, Lintu, (2004), MaknaRagamHiaspada Rana Makam Raja Sumenep di AstaTinggi Madura. Bandung: InstitutTeknologi Bandung.

F. A. E. Van Wolden, (1985), Klen, Mitos, danKekuasaan. Jakarta: Grafitipers.

Hariyanto, D.A., Asri, A., Nurdiah, E. A., Tulistyantoro, L., (2012), HubunganRuang, Bentuk, danMaknapada ArsitekturTradisional Sumba Barat. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Kusumawati, L, M., Topan, M. A., Bambang, L. W., Winandari, M. I. R., Sofian, I, (2007),JejakMegalitikArsitekturTradisional Sumba. Yogyakarta: GrahaIlmu

Mross, J. (1995), Environmentally Responsive Design in the Settlement of the Cockatoo. 1st International Symposium on Asia Pacific Architecture: The East-West Encounter. Honolulu: University of Hawaii at Manoa.

Downloads

Published

2019-02-21

Issue

Section

Articles