Makna Simbolik pada Banua Layuk Rumah Tradisional Mamasa, Sulawesi Barat
:
https://doi.org/10.9744/interior.13.1.11-20Keywords:
Simbol, Makna, Rumah Tradisional MamasaAbstract
Banua yang berarti rumah, merupakan rumah tradisional yang dimiliki masyarakat Mamasa, bukan hanya sebagai tempat untuk berlindung (fungsi praktis) dan ungkapan estetis belaka, tetapi juga dipahami mengandung fungsi simbolik yaitu wujud dari cita-cita dan pandangan hidup masyarakat Mamasa, selain itu difungsikan sebagai tempat untuk melakukan adat ritual, serta tempat untuk memelihara ternak. Penelitian ini membahas mengenai makna simbolik pada Banua Layuk antara lain tata letak bangunan, arah hadap/orientasi bangunan, bentuk dan struktur bangunan, organisasi dan sirkulasi ruang, elemen pembentuk ruang, elemen pengisi ruang, elemen transisi, dan ragam hias. Metode analisis data yang digunakan yakni metode analisis deskriptif dengan pendekatan hermeneutika Paul Ricouer. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa rumah tradisional Mamasa adalah rumah paradoks, yang berarti bahwa di dalam rumah tradisional ini terdapat banyak unsur-unsur/pasangan koordinasi ruang yang bertolak belakang atau berlawanan tetapi dapat harmoni menjadi satu kesatuan sebuah rumah tradisional. Bentuk visual rumah tradisional Mamasa ini menghadirkan simbol kesatuan yang harmoni antara yang transenden (vertikal) dan yang imanen (horizontal). Filosofi dan pandangan hidup masyarakat Mamasa dapat ditemukan pada elemen rumah tradisional Mamasa, baik elemen arsitektural, interior, maupun makna ragam hiasnya.References
Endraswara, Suwardi. 2006. Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Ricoeur, Paul. 2003. Filsafat Wacana: Membelah Makna dalam Anatomi Bahasa. Yogyakarta: IRCiSoD.
Sumaryono.E. 1999. Hermeneutik sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Driyanti, Restituta. 2011. Makna Simbolik Tato bagi manusia Dayak dalam kajian hermeneutika Paul Ricouer, dalam url http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20216803-T28858- Makna%20simbolik.pdf
Mandadung, Arianus. 2005. Keunikan Budaya Pitu Ulluna Salu, Kondosapata, Mamasa. Mamasa.
Sumardjo, Jakob. 2006. Estetika Paradoks. Bandung: Sunan Ambu Press.
Pemerintah Kabupaten Mamasa Perpustakaan dan Arsip daerah. 2013. Hukum Adat & Pemali Apparandanna Kabupaten Mamasa. Mamasa.
Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta