Evaluasi Pasca Huni Elemen Pembentuk Interior Rumah Dome, Nglepen, Yogyakarta
:
https://doi.org/10.9744/interior.13.1.1-10Keywords:
Elemen Pembentuk Interior, Evaluasi Pasca Huni, Interior, Kayu, Rumah DomeAbstract
Sebuah hunian baru tidak hanya sebatas tempat tinggal yang baru untuk memenuhi kebutuhan hidup tetapi juga berhubungan dengan kebiasaan penghuni yang mempengaruhi keawetan suatu bangunan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi elemen pembentuk interior rumah dome setelah 8 tahun dihuni. Sehingga perlu suatu identifikasi mengenai kondisi saat ini dan mencari tahu penyebab dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi dengan harapan ada langkah pencegahan agar tidak sampai terjadi kondisi yang tidak diinginkan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang berdasarkan studi kasus dengan pendekatan metode Evaluasi Pasca Huni. Penelitian difokuskan pada permasalahan yang berkaitan dengan elemen pembentuk interior yang dilakukan pada tahap indikatif sampai investigasi. Data diperoleh dengan teknik pengamatan, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Data dianalisis dengan membandingkan hasil wawancara penghuni dengan partisipan ahli, lalu kesimpulan ditarik secara induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dominan rumah dome mengalami degradasi (penurunan) pada elemen pembentuk interiornya akan tetapi masih ada yang kondisinya masih baik. Penurunan kondisi pada elemen pembentuk interior rumah dome disebabkan faktor alam, pemilihan material, pengerjaan, dan perilaku. Sedangkan elemen pembentuk interior yang masih baik disebabkan karena perilaku penghuni itu sendiri..References
E. C. Hadi,”Evaluasi pasca huni level indikatif pada interior family dental care di Yogyakarta (Skripsi),” Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra, Surabaya (2009)., Available:http://dewey.petra.ac.id/catalog/ft_viewer. php?fname=jiunkpe/s1/desi/20 09/jiunkpe-ns-s1- 2009-41405089-12484-dental_care-chapter1.pdf
(Universitas Gunadarma) Arsitektur psikologi dan masyarakat. Available:http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ arsitektur_psikologi_dan_masyarakat/bab8_evaluasi_ pasca_huni.pdf>
L. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya (2007).
N. I. Gunadhie, “Pengaruh kualitas pelayanan bagi terciptanya loyalitas pelanggan pengguna layanan geraihalo.” Universitas Indonesia (2010).
S. Azwar, Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar (2005).
A. Blyth, A. Gilby, and M. Barlex.(2006). Guide to post occupancy evaluation.Available:http://www.smg.ac.uk/docume nts/POEBrochureFinal06.pdf
H. Ruhyat, “Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan r&d (hal. 283- 393).” Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati, Cirebon (2013). Available:https://www.academia.edu/5923222/Resu me_Buku_penelitian_Kualitatif_Prof._Sugiyono
(AIA Reasearch Corporation) Research & Design. New York: The AIA Reasearch Corporation (1978). Available:http://www.aia.org/aiaucmp/groups/aia/do cuments/pdf/aiab082766.pdf
F. D. K. Ching dan C. Binggeli, Desain Interior. Jakarta: PT Indeks, (2011).
R. T. B. Hauw, Konstruksi Interior. Surabaya : n.p. (2012).
Redaksi Griya Kreasi. 2008. “101 inspirasi tampilan dinding menarik”. Jakarta: Penebar Swadaya.
(Tim Penulis Griya Kreasi) 74 Inspirasi Pintu Utama Rumah Tinggal. Jakarta: Penebar Swadaya (2009).
(Architectaria) Membangun Rumah yang Sehat- Sirkulasi Dalam Ruangan Serta Pengaturan Ruang Berdasarkan Sinar Matahari. n.p: Architectaria (2009). Available:http://architectaria.com/membangun- rumah-yang-sehat-sirkulasi-udara- dalam-ruangan- serta-pengaturan-ruang-berdasarkan-sinar- matahari.html
Sudarwati. Memilih, Memasang, Merawat Keramik. Jakarta : Penebar Swadaya (2006).
Y. Suranto, Pengawetan Kayu Bahan dan metode. Yogyakarta: Kanisius (2002).
T. R. Mardikanto, L. Karlinasari, dan E. T. Bahtiar. Sifat Mekanis Kayu. Bandung: PT Penerbit IPB Press (2011).
L. Steiger, Basics Konstruksi Kayu. Jakarta: Erlangga (2010).
H. Gon, E. Mayariani, A. Budiarsa, R. Pawang. n.d. “Pengecatan”. n.p: Serial Rumah Spesial.